Friday, March 26, 2010

[Tips] 10 Tips Aman Berkicau di Twitter

Seiring lonjakan popularitas yang direngkuhnya, praktis membuat Twitter menjadi sasaran empuk bagi para penjahat cyber. Apalagi jika melihat sistem yang diusung di situs mikro blogging ini yang amat terbuka, sangat memudahkan para peretas untuk menerobos masuk.

Sehingga perlu rasanya bagi para pengguna Twitter untuk membentengi diri. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan diri kita terkamin ketika tengah asyik berkicau di situs burung biru ini.

Berikut adalah 10 tips aman bermain Twitter menurut Ema Linaker, AVG Global Head of Online Engagement:   

1. Batasi Pembicaraan Anda
Penggunaan Twitter yang mudah membuat para pengguna sering dengan gampang melakukan tweet tentang lokasi dan kegiatan mereka. Namun, para pengguna sering tidak menyadari bahwa akun mereka merupakan akun publik (tidak dilindungi ataupun dibatasi), maka semua orang bisa melihat tweet mereka tersebut.

Komentar-komentar ringan yang diberikan sebagai tanggapan dari tweet tersebut lama-kelamaan bisa digunakan untuk mengetahui jadwal kegiatan dan rencana harian pengguna itu. Para penjahat bisa menggunakan hal ini untuk menjadikan pengguna tersebut korban berikutnya.

2. Berhati-hatilah Membuka TautanBerhati-hatilah membuka link atau tautan yang Anda dapatkan. Banyak orang yang menggunakan layanan pemendekan URL di Twitter, hingga memang sering sulit untuk benar-benar mengetahui situs yang akan Anda kunjungi.

Produk keamanan web memang dapat digunakan untuk memeriksa tautan-tautan tersebut. Namun yang paling penting adalah untuk terus mengingat bahwa bila ada keraguan mengenai tautan yang Anda dapatkan, sebaiknya jangan dibuka!

3. Waspadalah!Waspadalah dengan kegiatan-kegiatan mencurigakan di timeline atau inbox Anda. Bila Anda mulai mendapatkan pesan-pesan yang mencurigakan atau teman-teman Anda mulai men-tweet atau mengirimkan pesan-pesan berbau spam, sebaiknya Anda pastikan terlebih dahulu apakah akun rekan Anda telah menjadi sasaran peretas atau perengkah.

4. Berpikir Sebelum Memposting
Tweet Anda dapat dibaca oleh semua orang di seluruh dunia. Bahkan setelah dihapus, tweet Anda masih tetap dapat dilihat dengan menggunakan mesin pencari. Pikirkanlah baik-baik apa yang hendak Anda tulis, karena konsekuensi tulisan Anda mungkin akan lebih jauh dari yang Anda perkirakan. Menggunakan hashtag juga akan semakin mempermudah pencarian tweet Anda.

5. Jangan Lekas PercayaAnda tidak pernah tahu siapa saja follower Anda di twitter. Jangan mudah percaya dan berteman dengan orang-orang yang mungkin memiliki niat buruk.

6. Periksalah Aplikasi Pihak Ketiga Secara SeksamaAda ratusan aplikasi yang dapat Anda gunakan di Twitter. Sebelum Anda menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, pastikan bahwa keamanan mereka. Carilah aplikasi-aplikasi yang banyak dibahas di situs-situs terpercaya. Ingat bahwa aplikasi-aplikasi ini sering membutuhkan password dan username Anda.

7. Informasi PasswordGunakan password berbeda untuk tiap akun jejaring sosial Anda. Bila Anda ingin lebih aman, ciptakan e-mail berbeda untuk akun-akun jejaring sosial Anda. Dengan begitu, bila Anda menutup akun jejaring sosial Anda, Anda dengan mudah dapat menghapus akun e-mail tersebut.

8. Saat Log inPeriksalah pengaturan browser yang Anda gunakan. Pastikan bahwa informasi Anda tidak terekam bila Anda menggunakan komputer bersama.

9. Waspadalah Terhadap Serangan PhisingBerhati-hatilah atas usaha-usaha untuk mendapatkan informasi pribadi Anda melalui tweet atau Direct Message (DM) yang menipu.

10. Saat Menggunakan Telepon SelulerBerhati-hatilah dengan telepon seluler Anda dan siapa-siapa saja yang dapat menggunakannya. Bila Anda memiliki aplikasi Twitter, pastikan Anda selalu log out setelah Anda menggunakannya.

Thursday, March 18, 2010

[Internet] Waspadai Penipuan di Facebook Menggunakan Akun Milik Teman!

Setelah Selly si penipu cantik yang menipu kenalan Facebook-nya, kali ini muncul lagi modus penipuan baru melalui Facebook. Dengan menggunakan akun milik orang lain yang telah dibajak, sang pelaku meminta uang pada teman-teman di akun Facebook tersebut.
 Salah seorang korban penipuan bernama Indra mengakui dirinya ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai temannya. Kepada detikcom, Selasa (8/3/2010), Indra menyatakan dirinya kehilangan uang sebesar Rp 700 ribu akibat penipuan tersebut.

Kejadian ini terjadi pada Kamis, 4 Maret 2010, disaat sedang membuka akun facebook miliknya, Indra melihat di forum chatting situs tersebut ada nama seorang teman baiknya yang bernama YU yang tengah menuntut ilmu di Rusia. Indra dan teman baiknya tersebut termasuk sering berinteraksi di situs jejaring sosial tersebut, tapi sudah beberapa minggu terakhir mereka tidak pernah bertegur sapa.

Maka mulailah Indra menyapa YU melalui forum chatting, dan dari sekian banyak message yang dikirim, akhirnya YU merespon pada 4 Maret 2010. Pembicaraan berlangsung seperti biasa, tapi tiba-tiba YU meminta bantuan Indra untuk membantu teman kuliah YU yang sedang mengalami musibah di Padang. 

"Dia bilang Ibu temannya yang di Padang sakit, kan lama butuh waktu 2 hari kalau transfer dari Rusia. Jadi bisa nggak yang di Indonesia," tuturnya.

Maka YU meminta Indra untuk membantu mentransfer uang sejumlah Rp 700 ribu ke rekening BCA dengan nomor rekening 1571306765 atas nama Anry Priatna. Tanpa rasa curiga sedikitpun, Indra mentransferkan uang tersebut. Setelah uang ditransfer, Indra memberitahukan YU melalui private message di Facebook untuk segera mengirim gantinya ke rekening dirinya dan YU mengiyakan.

Namun, pada esok harinya, Jumat, 5 Maret 2010, Indra kembali membuka facebook dan ketika dirinya mengetikkan nama YU di akun facebook-nya ternyata nama itu sudah dihapus dan tidak bisa dilacak. Indra pun mencoba mengirim SMS kepada YU yang berada di Rusia.

Dan karena jarak Rusia-Indonesia yang jauh maka SMS baru diterima pada Jumat malam. Dalam balasannya, YU memberitahu Indra bahwa akun facebook miliknya telah dihacker sejak seminggu sebelumnya dan sudah banyak korban yang seperti dirinya.

Atas insiden ini, Indra telah melaporkan pemilik rek BCA, Anry Priatna, ke pengaduan Polisi via online dan kepada pihak bank untuk dilacak. Dia juga mengimbau teman-temannya yang mengenal YU untuk berhati-hati karena akun temannya tersebut telah dibajak untuk praktek penipuan.

"Saya berharap pihak kepolisian dapat menangkap Anry Priatna untuk dimintai keterangan dan agar masyarakat dapat berhati-hati dengan modus penipuan ini, karena ini mengikuti motif Selly sang penipu," tuturnya.

[Tips] 6 Kiat Menghalau Pembobolan Rekening

Teknologi yang digunakan para penjahat cyber semakin lama juga semakin canggih. Tak ayal, pihak perbankan pun harus memiliki sistem keamanan yang kuat untuk menghadangnya.

Meski demikian, untuk terhindar dari tindak kriminal ini juga diperlukan peran aktif nasabah. Simak 6 kiat untuk menghalau aksi pembobolan rekening ini menurut M. Salahuddien, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII):

1. Gunakan hanya kartu chip, kalau bank Anda belum memberikan kartu chip, Anda harus minta ganti dan jangan menggunakan untuk transaksi sebelum diganti. Aturan Bank Indonesia (BI) yang baru, sejak Januari 2010 kartu yang resmi dan boleh digunakan hanya kartu jenis chip.

"Cuma saya belum konfirmasi apakah aturan ini untuk kartu kredit saja atau juga untuk kartu atm? Seharusnya semua kartu yang diterbitkan perbankan. kalau di luar negeri, mesin ATM sudah tidak mau menerima kartu non-chip," papar Didin, panggilannya.

2. Lindungi kode 3 angka (CVV2) di belakang kartu Anda.
Kecuali untuk otorisasi transaksi online, kode itu tidak akan pernah digunakan untuk transaksi konvensional di mesin ATM, atau di counter EDC merchant. Tutup 3 angka di belakang kartu itu dengan sticker, cellotape apa saja yang tidak transparan

3. Ubah PIN Anda sesering mungkin. Parameternya sederhana, ketika Anda cukur rambut, ganti kaos kaki (karena mulai bau), atau ganti sikat gigi (karena sudah mulai kusut) atau setiap kali cek angin ban kendaraan, itulah saatnya mengganti PIN kartu ATM Anda. Misalnya di pom bensin, biasanya sekarang ada mesin ATM, Anda bisa mengganti PIN ketika sedang transaksi pembelian BBM.

"Itu serius, musuh utama masalah keamanan adalah behaviour manusia itu sendiri, kebiasaan, kelakuan, sebagian besar pembobolan terjadi akibat dari eksploitasi terhadap kelemahan sosial, makanya disebut social engineering," tukasnya.


4. Jangan pernah memberikan informasi pin dan data pribadi
yang biasa digunakan untuk otorisasi perbankan kepada siapapun dengan alasan apapun termasuk pada customer service bank, seperti misalnya nama gadis ibu kandung dan lainnya. Kecuali memang yakin bahwa itu prosedur yang harus dilalui. Sebab sekarang banyak sekali pihak ketiga (misalnya perusahaan asuransi) dengan alasan kerja sama dengan pihak bank penerbit kartu, menawarkan produknya secara telemarketing dan Anda diminta memberikan informasi pribadi ini.

"Sialnya apabila ternyata itu bukan dari telemarketing tetapi dari sindikat pelaku fraud, Anda tidak pernah tahu dan tidak bisa melakukan kros cek dalam situasi ini," lanjut Didin.

5. Berhati-hati apabila menerima tawaran dari telemarketing
seperti itu, karena biasanya persetujuan yang anda berikan akan diterjemahkan sebagai kesediaan untuk melakukan auto ebet terhadap account anda. Ini berbahaya, lebih baik bila kurang yakin, Anda meminta waktu untuk melakukan konfirmasi kepada bank penerbit apakah benar pihak bank punya kerjasama dengan pihak telemarketing tersebut dan bagaimana aturan main serta risikonya.

"Atau sekalian saja Anda selalu menolak tawaran itu atau cukup tahu nama produk dan siapa penyelenggaranya selanjutnya sebenarnya Anda sendiri bila tertarik bisa insiatif jadi yang balik menghubungi penyelenggara jasa itu dan meminta untuk dilayani. Cara ini lebih aman, walau membutuhkan partisipasi aktif Anda," kata Didin.

6. Awasi terus keberadaan kartu Anda ketika berada di counter merchant,
jangan biarkan kartu itu dibawa kemana-mana dan digesek ke mesin yang berbeda berkali-kali. Lebih baik Anda membatalkan transaksi dan tidak usah menandatangani apapun dan laporkan ke bank penerbit apabila curiga dengan kondisi di suatu counter merchant.

Awasi juga kondisi mesin EDC, apakah nampak ada perangkat tambahan atau sambungan kabel tambahan yang mencurigakan. Tapi ini perlu pemahaman teknis, pengguna awam biasanya tentu akan sulit membedakan.

Kita mesti ingat, begitu kita gesek kartu itu, maka semua informasi penting akan tercatat oleh mesin EDC dan sebagian bahkan di print out. Seperti nama, nomor kartu dan tanggal masa berlaku (kadang kala tanggal mulai menggunakan).

Seseorang tidak perlu punya ingatan super untuk menghapal deretan kode angka yang tertera di kartu. Kalau Anda lengah cukup banyak waktu bisa digunakan pelaku untuk mencatat informasi itu (thrasing). Bahkan mereka bisa saling kerja sama misalnya berdua, satu orang sengaja mengalihkan perhatian Anda dan satunya yang membawa kartu mencatat atau bahkan menggesekkan kartu anda ke mesin skimming yang tidak terlihat

Sumber : Detik.com 

[Tips] 4 Tips Hindari Nyeri Mata karena Gadget

Seringkali orang terlalu asyik mengotak-atik gadget sehingga lupa waktu. Namun, jika tidak paham cara memperlakukan mata, gadget bisa membuat mata nyeri.

Berdasar penelitian Dr. Jeffrey Anshel yang dikutip dari Pcworld, Minggu (28/2/2010) rata-rata pengguna gadget rela menghabiskan waktu berjam-jam --bahkan berhari-hari-- untuk berinteraksi dengan gadget mereka, seperti iPhone, BlackBerry, Kindle dan Xbox. Gadget terbaru Apple, iPad juga diprediksi bakal merebut hati para penggila gadget.

Menurut studi tersebut, rata-rata muda-mudi Amerika langsung berinteraksi dengan gadgetnya, bahkan saat mereka baru bangun tidur. Nah, LCD backlit pada gadget tersebut sebenarnya sangat berpotensi 'menyakiti' mata. Pasalnya otot mata menjadi mudah lelah karena radiasi LCD backlit.

Berikut adalah tips dari Dr. Anshel, untuk membuat mata tetap segar, saat kita berinteraksi dengan gadget.

1. Sering mengedipkan mata
Saat berinteraksi dengan gadget, mata harus berkedip 2-3 kali mata normal. Hal ini untuk menghindari kekeringan pada mata. Sempatkan juga untuk beristirahat saat mata mulai lelah. Jangan dipaksakan.

2. 20/20/20
Setiap 20 menit, lihatlah objek sejauh 20 kaki, dengan 20 detik pandangan diarahkan ke objek yang berbeda.

3. Konsultasi dokter jika butuh
Bagi pekerja yang menghabiskan waktu satu hari penuh di depan monitor, sebaiknya bisa meminta saran pada dokter untuk menggunakan lensa anti radiasi. Hal ini untuk mencegah mata menjadi silinder, karena tuntutan pekerjaan.

4. Sesuaikan kondisi cahaya ruangan
Saat berinteraksi dengan LCD backlit, kita harus memiliki cahaya ruang yang cukup. Misalnya menyalakan lampu meja atau kamar. Hal ini untuk mencegah mata mendapat sorotan langsung dari LCD backlit. Alhasil otot mata pun menjadi tak cepat lelah.


Sumber : detik.com

Sunday, March 14, 2010

[Tips] Tips Aman Bergaul di Facebook

Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook! Jangan terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh, seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan para Facebooker.

Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs jejaring sosial.

Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekadar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.

Salah satu contoh kasus yang mengingatkan kita akan bahaya bergaul sembarangan di Facebook adalah peristiwa hilangnya seorang remaja bernama Marietta Nova Triani (14). Setelah sempat membuat uring-uringan keluarganya yang merasa kehilangan, ternyata Nova kabur dengan pacarnya Febriani alias Ari (18) yang dikenal melalui Facebook.

Nova yang berasal dari Sidoarjo dibawa kabur pacarnya saat Nova bertamu di perumahan BSD, sejak tanggal 6 Februari 2010 lalu. Nova dan Ari ditemukan polisi di Jatiuwung, Tangerang.

Mungkin Nova hanya satu dari sekian korban pergaulan 'kebablasan' yang bermula dari perkenalan di Facebook. Nah, agar kita tidak menjadi korban berikutnya maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:

1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin berisiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)

2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut "hanya" diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.

3). Jangan sembarangan 'add friend' atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah "mutual friends" antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit "mutual friends"-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin berisiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima "pertemanan" yang "mutual friends"-nya cukup banyak.

4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita "banci tagging", tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa "keadaan sekeliling". Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita "untag" diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.

5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.

6). Jangan mudah termakan bujuk rayu orang yang baru Anda kenal di Facebook. Karena perlu Anda ingat bahwa seringkali orang menyamarkan identitas aslinya di dunia maya. Apa yang tampak di dunia maya seperti Facebook belum tentu cerminan asli perilaku diri di dunia nyata. Bisa jadi orang yang tampak baik, sopan di Facebook ternyata memiliki watak sebaliknya di dunia nyata. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati dengan teman yang baru dikenal di dunia maya.


*) Penulis, Donny B.U., adalah penggiat kampanye "Be Wise While Online" dalam program Internet Sehat - ICT Watch. Untuk artikel terkait lainnya, dapat dibaca di http://www.ictwatch.com/internetsehat atau http://www.internetsehat.org

Sumber : detik.com

[Tips] Menuntun Anak Melalui Jalan Berliku Online

Mencuatnya berita mengenai bahayanya situs jejaring sosial seperti Facebook akhir-akhir ini kian mempertegas perlunya partisipasi intensif orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dalam pergaulan dunia maya.

Hal pertama yang harus disadari banyak orang tua adalah anak-anak mereka akan selalu memiliki akses ke internet, seberapapun mereka berusaha mengendalikan apa yang anak-anak mereka lakukan dan lihat di dunia maya itu.

Anak-anak selalu memiliki rasa ingin tahu yang amat tinggi dan cerdik. Mereka akan mendapatkan akses ke internet bila mereka mau. Tergantung dari umur anak itu, mereka pasti memiliki akes ke internet yang tidak semua bisa anda kendalikan.

Dari mulai komputer sekolah, perpustakaan, komputer teman-teman mereka dan alat-alat komunikasi mobile seperti telepon selular, juga konsol permainan yang tersambung ke internet seperti Xbox dan Wii -- mereka pasti memiliki jalan untuk mendapatkan akses Internet.

Hanya di rumah orang tua memiliki kendali terhadap kehidupan online anak-anak mereka, dan para orang tua harus memanfaatkan saat-saat tersebut untuk melindungi anak-anak mereka. Ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk memaksimalisasi perlindungan yang dapat diberikan pada anak-anak yang making sering bergaul di dunia maya.

Orang tua harus mau berdialog secara jujur dan terbuka dengan anak-anak mereka mengenai ancaman yang menunggu mereka di internet. Pastikan juga semua komputer di rumah Anda dan semua alat-alat komunikasi mobile Anda telah dilindungi perangkat lunak keamanan yang termutakhir.



Bicaralah dengan anak-anak Anda tentang bahaya yang menanti mereka di internet dan kenapa anda, sebagai orang tua, berusaha melindungi mereka. Libatkanlah diri anda dalam kehidupan online anak-anak anda, dan perbincangkanlah dengan terbuka pengalaman mereka di sana.

Pastikan Anda memiliki aturan yang jelas mengenai kapan mereka bisa online, situs-situs apa saja yang bisa mereka kunjungi dan berapa lama mereka boleh online. Pastikan anak-anak Anda mengerti semua aturan ini.

Orang tua juga harus mengenali ancaman yang paling sering muncul di internet seperti:
  • Malware atau piranti perusak seperti virus, trojan, worm dan rootkit
  • Konten-konten ilegal seperti file-file yang melanggar hak cipta.
  • Misrepresentasi yang sering terjadi di situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace. Banyak orang yang menggunakan identitas palsu untuk menjerat anak-anak anda.
  • Pornografi.

Untuk mengatasi ancaman ini, orang tua bukan hanya tinggal mengunduh piranti keamanan. Tapi juga harus mengambil beberapa langkah bijaksana. Salah satu caranya adalah dengan memulai memahami piranti yang dapat membantu anda mengendalikan kehidupan online anak-anak. Piranti ini biasanya terbagi dalam tiga kategori:
  1. Content Filtering – yaitu piranti yang dapat menghentikan akses anak anda terhadap isi suatu situs yang tidak diinginkan.
  2. Fitur penggunaan – yaitu piranti yang dapat membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak anda di Internet.
  3. Monitoring – yaitu piranti yang dapat membantu anda mengawasi kehidupan online anak-anak Anda.

*) Penulis, Phil Zamfino adalah Senior Product Manager AVG Technologies.

Sumber : detik.com