Menurut ilmuwan, manusia konon merupakan makhluk yang berevolusi dari kera. Berkat layanan peta online Google Earth, sebuah fosil baru yang diyakini sebagai nenek moyang awal manusia ditemukan.
Profesor Lee Berger dari Witswatersrand University, Afrika Selatan, menemukan spesies baru bernama Australopithecus sediba di area Cradle of Mankind National Park di Afsel. Fosil ini berupa kerangka anak-anak.
Sejak Mei 2008, sang profesor dan koleganya menyelidiki area itu memakai gambar di Google Earth untuk mengidentifikasi sistem gua di sana. Penggunaan Google Earth memungkinkan ia mengidentifikasi hampir 500 gua baru dan situs fosil potensial.
Hasilnya cukup mencengangkan. Menurut Michael Jones, Chief Technologi Advocate Google, terjadi penemuan historis yang diklaimnya berpengaruh besar terhadap sejarah manusia di bumi, yakni fosil Asutralopithecus sediba.
Seperti detikINET kutip dari V3, Jumat (9/4/2010), Australopithecus sediba diperkirakan hidup pada masa 1,9 juta tahun lampau. Bahkan disebut-sebut fosil ini merupakan missing link antara manusia dan kera.
"Kami sangat beruntung. Ini adalah salah satu temuan terbaik selama ini," ucap Professor Paul Dirks dari James Cook University yang turut membantu penelitian.
Menurut para ilmuwan itu, bagian fosil yang teridentifikasi seperti lengan menunjukkan kemiripan dengan yang dimiliki manusia modern. Makhluk ini juga diperkirakan sudah bisa berjalan tegak.
Profesor Lee Berger dari Witswatersrand University, Afrika Selatan, menemukan spesies baru bernama Australopithecus sediba di area Cradle of Mankind National Park di Afsel. Fosil ini berupa kerangka anak-anak.
Sejak Mei 2008, sang profesor dan koleganya menyelidiki area itu memakai gambar di Google Earth untuk mengidentifikasi sistem gua di sana. Penggunaan Google Earth memungkinkan ia mengidentifikasi hampir 500 gua baru dan situs fosil potensial.
Hasilnya cukup mencengangkan. Menurut Michael Jones, Chief Technologi Advocate Google, terjadi penemuan historis yang diklaimnya berpengaruh besar terhadap sejarah manusia di bumi, yakni fosil Asutralopithecus sediba.
Seperti detikINET kutip dari V3, Jumat (9/4/2010), Australopithecus sediba diperkirakan hidup pada masa 1,9 juta tahun lampau. Bahkan disebut-sebut fosil ini merupakan missing link antara manusia dan kera.
"Kami sangat beruntung. Ini adalah salah satu temuan terbaik selama ini," ucap Professor Paul Dirks dari James Cook University yang turut membantu penelitian.
Menurut para ilmuwan itu, bagian fosil yang teridentifikasi seperti lengan menunjukkan kemiripan dengan yang dimiliki manusia modern. Makhluk ini juga diperkirakan sudah bisa berjalan tegak.
No comments:
Post a Comment