Saturday, December 8, 2012

Information Gathering Jaringan Load Balancing Dengan lbd (Load Balancing Detector)

Load Balancing atau penyeimbangan beban dalam jaringan sangat penting bila skala dalam jaringan komputer makin besar demikian juga traffic data yang aada dalam komputer semakin lama akan semakin tinggi. Layanan Load Balancing dalam pengaksesannya dimungkinkan untuk jaringan yang didistribusikan ke beberapa host lainnya agar tidak terpusat sehingga unjuk kerja jaringan komputer secara keseluruhan bisa stabil. Cara kerja dan proses Load Balancing pun berbeda - beda satu dengan yang lainnya, sehingga cara yang paling umum dan banyak digunakan adalah dengan mengandalkan konsep Virtual Server atau Virtual IP.

Manfaat dari Load Balancing :
  • Menjamin Reliabilitas layanan berarti kepercayaan terhadap sebuah sistem untuk dapat terus melayani user dengan sebaik - baiknya.
  • Skalabilitas dan ketersediaan. Jika dalam sebuah jaringan komputer jika hanya terdapat satu  buah server mempunyai pengertian terdapat satu titik masalah.

[Vyatta] Konfigurasi Routing OSPF di Vyatta (ver 6.4)

Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protokol standard terbuka yang telah diimplementasikan dalam sejumlah vendor jaringan, adapun alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance, serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.
OSPF bekerja berdasarkan algoritma Shortest Path First yang dikembangkan berdasarkan algoritma Dijkstra dan sebagai bagian dari Interior Gateway Protocol (IGP).
OSPF menggunakan protokol routing link-state, didesain untuk bekerja dengan sngat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute demikian juga disebutkan merupakan protokol routing yang menggunakan prinsip multipath protokol dimana dapat mempelajari berbagai rute dan memilih lebih dari satu rute ke host tujuan.

Thursday, November 8, 2012

[Vyatta] Konfigurasi Protokol Routing RIPng di Vyatta (ver 6.4)

RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
  • Dukungan dari jaringan IPv6.
  • RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
  • RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
  • RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route .
Batasan
  • Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.
  • Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP.
  • Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
  • RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.
Case Study



[Personal] Begini Nasib Jadi Bujangan (+Anak Kostan)?

"...Begini nasib jadi bujangan, kemana - mana, asalkan suka, tiada orang yang melarang...."

Petikan lagu koesplus tersebut merupakan lagunya para bujangan yang boleh dikatakan pria yang masih jomblo, eiiit..bukan maksudnya hom*. Hmm...memang kalau untuk masalah bujangan dalam hal kebebasan tidak ada yang melarang, mau kemanapun, ke ujung dunia pun, tidak ada yang melarang, (kecuali orang tua kita sendiri sih). Namun yang tidak baiknya adalah ketika sakit, terbaring tepar tak berdaya, bergerakpun susah, kaki lemah, lunglai (lebay) para bujangan harus survive merawat diri sendiri dari yang namanya sakit tersebut, baik itu masak, beli obat, ngomperisin kepala yang panas dengan handuk basah dan lain  sebagainya. yah...itulah pengalaman penulis blog yang lagi terbaring sakit, namun tidak begitu lemas takberdaya merawat dirinya sendiri terlebih lagi masih sebagai mahasiswa dan anak kost. (hehehe)

[Vyatta] Konfigurasi Protokol Routing RIP di Vyatta (ver 6.4)

Routing Information Protocols (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamik cocok untuk jaringan yang kecil & homogen. RIP diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP) dan menerapkan algoritma routing distance-vector. Dalam perkembangannya protokol ini telah dikembangakan beberapa kali sehingga diciptakan RIP versi 2 (RFC 2453) dari sebelumnya (RFC 1058) dan juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6 yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation/RIP generasi berikutnya) (RFC 2080).

Case Study

Saturday, November 3, 2012

[Vyatta] Konfigurasi Routing Static di Vyatta (ver.6.4)

Static routing adalah router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

Case Study